19 April 2017

Cara mengatasi anak ketika demam

Edit Posted by with 1 comment
Anak adalah buah hati yang sangat begitu di nanti nanti okeh setiap keluarga yang baru memulainya.
Kesehatan ibu & bayi sangat begitu penting karena kesehatan baik itu ibu maupun anak merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi tumbuh kembangnya anak.
Jangan terlalu panik ketika mendapati anak kita terserang demam apalagi bagi para ibu ibu baru yang belum sama sekali berpengalaman dalam mengurus anak.Cara yg paling ampuh ketika anak demam yaitu,  Dengan cara mengompres anak dengan air dingin, selalu siap siaga paracetamol anak, berilah air minum putih yang banyak.  Adapun cara tradisionalnya tumbuklah daun pepaya kemudian di kompreskan ke jidat atau baluri seluruh badan dengan tumbukan daun pepaya.
Kalo dalam 3 hari madih ada demamnya bawalah sesegera mungkin ke dokter anak.
Semoga bermamfaat.... 😊

10 April 2017

pentingnya Bimbingan konseling di TK atau RA

Edit Posted by with 2 comments
Bimbingan konseling adalah suatu proses memberikan bantuan secara berkelanjutan oleh para ahli.
Hubungan bimbingan konseling adalah sangat erat dan berkesinambubgan.
Tujuan dari bimbingan konseling adalah untuk merancang dan membantu apabila ada terjadi masalah di lapangan sepertti di sekolah.
Anak usia dini begitu ragam karakternya sebagai pendidik yang selalu ada di sekolah yang selalu memperhatikan anak ketika pembelajaran berlangsung maka dapat menilai dan membedakan adakah anak yang bermasalah atau kah ada anak yang begitu pesat perkembangannya.
Prinsip dalam bimbingan konseling adalah
Proses bantuan
Individu yang di bimbing
Bimbingan di arahkan kepada karakter yang berbeda beda
Menyelesaikan masalah
Menyelesaikan masalah individu


30 Maret 2017

Refleksi buat para ibu

Edit Posted by with 1 comment
*```Untuk segenap orang tua```*

*Refleksi Luar Biasa* dr ```Mas Agus Purwanto, DSc```.(dosen fisika ITS penulis buku Ayatt Semesta dan Nalar Ayatt Semesta,...Penggagas Trensains→ Sragen, →Jombang--Tebu Ireng-- dan →Yogja sekaligus pemilik Hak Cipta-nya)
Bagi para orang tua maupun dosen/guru yang untuk sementara waktu berprofesi sebagai pengganti orang tua di rumah. Selamat menghayati dan mengamalkan 👇

*Urutan logika...siklus nakalnya anak dengan tidak bijaknya orang tua itu begini*:

*Karena anaknya nakal...maka orang tuanya murka.*

*Karena orang tuanya murka.. maka Allah juga murka.*

*Karena Allah murka...maka tidak turun rahmat di rumah itu.*

*Karena tidak turun rahmat di rumah itu...maka keluarga itu akan banyak masalah.*

*Karena keluarga itu banyak masalah...maka anaknya...tidak merasakan kebahagiaan dan tidak nyaman...sehingga akan makin nakal.*

*Prinsip inti siklusnya* sebenarnya masih pada orang tua...yakni: 👇

*Ridla Allah...berada pada ridlanya orang tua.*

*Murka Allah...berada pada murkanya orang tua.*

Maka *strategi* paling *efisien* untuk memutus rangkaian siklus itu...Insya Allah ada *pada bagian awal*...yakni *mencegah orang tua murka*... *Bila orang tua segera menghadapi anaknya...dengan kasih sayang dan tidak dengan kemurkaan* ...maka *orang tua itu...menunjukkan kepada Allah...bahwa mereka berdua ridla kepada anaknya...Tentu bukan ridla terhadap kenakalannya.. melainkan ridla kepada diri anaknya.*

Dengan memastikan ridla kepada anak..maka orang tua akan dapat melakukan 3 tahap ini:

*1. Segera memaafkan anaknya...tidak memarahinya sama sekali...dan segera berusaha memahami situasi apa yang sedang dihadapi anaknya.*

*2. Segera menemui...berdialog dan turut mendiskusikan...solusi terbaik apa yang harus diambil oleh anak...orang tua atau pihak lainnya...sambil terus mendoakannya.*

*3. Segera melupakan segala kesalahan anaknya tadi...dan tidak mengungkit-ungkitnya kembali.*

وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

*"Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.* (QS 64:14).

Dengan *konversi murka* menjadi *ridla*...maka sekarang siklusnya jadi begini 👉 *Suatu hari anak itu nakal...Orang tuanya...segera melakukan 3 tahap itu...dengan penuh kasih sayang...sebagai wujud keridlaan mereka kepada anaknya.*

*Karena orang tua anak itu ridla...maka Allah meridlainya.*

*Karena Allah meridlainya...maka rumah yang penuh ridla itu...dirahmati Allah.*

*Karena rumah itu penuh rahmat Allah...maka keluarga itu penuh kasih sayang...sehingga jadi makin bahagia.*

*Karena keluarga itu bahagia...maka anak tidak akan sempat lagi nakal...sebab setiap masalah hidupnya selalu segera mendapat solusi.*

*Jadi...pada setiap kenakalan anak (mohon maaf)...lokasi perbaikannya...sesungguhnya bukan pada anak...melainkan pada orang tuanya si anak...*

 # Semoga bermanfaat...

25 Maret 2017

Pentingnya penanaman karakter AUD

Edit Posted by with No comments
Pendidikan karakter tidak hanya di sekolah saja tetapi nilai nilai karakter harus di tanamkan kepada anak terutama di dalam lingkungan keluarga jangan terlalu mempwrcayai bahwa setiap anak yang sekolah itu adalah yang bertanggung jawab untuk menanamkan karakter adalag guru tetapi disini sangat penting bagi oara ibu iby yang masih memiliki anak usia di bawah 5 tahun harus di tanamkan nulai nilai karakter sejak dini sekali bahkan bila perlu sejak bayi masih di dalam kandunga.
  Penanaman karakter yang harus selalu di ingat oleh seluruh ibu ibu yang ada di dunia ini adalah
1.  Pencerminan kita sebagai ibu harus memberi contoh yang positip. Jadilah ibu yang mencerminkan karakter yang fositip bagi anaknya.
2.  Kenalkan anak dengan senandung lagu lagu keislaman & selalu di dengarkan lantunan ayat ayat suci al-Quran.
3. Pembiasaan dengan metode pembiasaan maka anak akan lebih terbiasa melakukan hal yang sudah biasa dia lakukan.

Bagi para ibu ataupun orangtua yang selalu mrnuntut anaknya supaya menjadi sempurna maka harus berfikir apa yg sebenarnya ataupun apa kemampuan anak kita itu bagaimana? Jangan menjadi orangtua yang egois.

24 Maret 2017

Manfaat bercerita dengan anak

Edit Posted by with 3 comments
Bercerita adalah yang sangat disenangi bagi anak yang baru bisa berbicara dengan banyak kosakata yang baru saja mereka pahami apalagi anak usia 3 tahun mereka selalu ingin bercerita ketika apa yang telah di alaminya.
Ibu-ibu mari budayakan ngobrol sama anak. Jalin simpul ikatan hati yang kuat. Pupuk iman anak pada Allah. Bagaimanapun anak yang hatinya terikat pada ibunya juga menyertakan Allah dalam langkahnya insya Allah akan lebih terjaga.

Biasakan mengobrol tentang aktivitas harian bersama anak. Sepele memang. Rutinitas yang mungkin membosankan. Buat anak maupun kita. Tapi dari obrolan ringan nan sepele itu kita bisa menjaga anak.

Berat rasanya melepas anak keluar rumah di masa sekarang ini. Tapi tidak sehat juga jika dikurung di rumah saja. Anak saya tetap bersekolah. Bahkan dia tipe yang suka banget di sekolah. Pengen datang paling pagi dan dijemput agak telat karena di sekolah banyak teman bermain yang aman ❤❤❤

Saya selalu menanyakan aktivitasnya saat di luar rumah. Pertanyaan saya biasanya terkait:

1. Perasaannya hari ini
Tujuannya supaya anak mengenal aneka "rasa hati" jadi dia tahu apa yang dirasakan juga bisa berempati ke orang lain. Jika ada rasa senang atau sedih akan saya tanyakan lebih lanjut. Misal tadi bekalnya diambil teman atau dia dibagi bekal makanan oleh teman, dinakalin teman, tidak sengaja berbuat salah, dll.

Saya jaga emosi tidak langsung meledak marah jika ada yang negatif. Eksplorasi bagaimana perasaan dia misal bikin teman menangis atau mainan rusak. Dia biasanya sudah merasa bersalah jadi saya cukup menasehati dan diakhiri mengapresiasi saat dia sadar kalau sudah belajar dari kesalahannya.

Kalau kita sering marah-marah dan beri hukuman tanpa alasan nanti anak enggan terbuka ke kita. Jika ada hal yang baik jangan pelit beri pujian. Tujuannya supaya anak mengenali perilaku baik dan perilaku buruk  😊

2. Aktivitas serta rutinitas harian anak
Tujuannya supaya tahu apa saja yang sudah anak lakukan di luar rumah. Sudah belajar apa saja. Ada kesulitan atau tidak. Bagaimana shalatnya pada anak yang lebih besar. Jika shalat terjaga maka insya Allah dia masih ingat Allah sehingga harapannya bisa menjaga diri. Saya juga dari sini bisa mengeksplorasi kegiatannya bersama teman, guru juga orang-orang lain yang berinteraksi dengannya saat di luar rumah.

3. Teman-teman
Lingkaran pertemanan sekarang itu benar-benar harus diperhatikan. Pengaruhnya ke anak dahsyat sekali. Jadi saya sempatkan bertanya tentang teman-teman hari ini. Dari sini bahkan saya tahu siapa anak yang disukai juga siapa yang membuat kesal. Jika bisa sebaiknya antar orang tua dengan guru juga menjalin pertemanan sehingga kita membuat jejaring lingkaran pengaman anak yang lebih kuat.

4. Makanan dan minuman
Tanyakan juga bagaimana makanan serta minuman yang dimakan selama di luar rumah. Ini penting bagi kesehatan anak. Apalagi buat anak yang lebih besar yang dunianya sudah lebih luas. Sejak dini kenalkan makanan halal dan thoyyib juga pola makan sehat dengan cara makan yang baik. Kebiasaan makan yang baik dari rumah biasanya terbawa hingga anak besar sudah mampu jajan sendiri.

5. Hal-hal yang menarik hari ini
Diantara rutinitas harian yang monoton biasanya terselip hal menarik yang tidak biasa. Misal berkonflik dengan teman, dimarahi guru, melihat sesuatu di tepi jalan, karyawisata sekolah, berenang bersama, makan bersama, dll. Masukkan nilai-nilai hidup sesuai ajaran agama dari hal-hal ini. Jadi secara tidak langsung kita memupuk nilai-nilai hidup yang baik kepada anak.

Kadang acara ngobrol ini sulit buat dimulai. Pintar-pintar kita sebagai orang tua untuk masuk ke dunia anak tanpa terkesan menginterogasi atau terlalu jauh mengintervensi. Buat rutinitas mengobrol keluarga misal saat makan malam atau menjelang tidur. Jika sudah biasa insya Allah menjadi lebih mudah.

Hanya sekejap waktu bagi seorang ibu menggandeng tangan mungil anaknya, namun ibu akan mengikat hati anak bersamanya selama-lamanya meski jarak memisahkan keduanya ❤❤❤